Breaking News
Loading...
Jumat, 01 November 2013

Manakah Hati-hati yang Putih Bersih

19.24


Di manakah hati-hati yang putih bersih, yang bergetar jika terjatuh kepada maksiat, dan bersegera kepada taubat dan kembali kepada Allah Ta'ala? Karena sungguh, meremehkan dosa adalah jalan kepada keburukan dan kehinaan, di dunia dan di akhirat… Sementara para calon penghuni surga, jika dingatkan, mereka pun akan kembali ingat…

Apakah Anda pernah mendengar tentang Imam Abdullah bin Maslamah al-Qa'nabi? Seorang imam besar dan ahli hadits… Saat mudanya, ia suka minum anggur dan bergaul dengan orang-orang fasik.

Suatu hari, ia mengundang sahabat-sahabatnya untuk mabuk-mabukan di rumahnya. Ia duduk di depan pintu menunggu kedatangan mereka. Tiba-tiba lewatlah Imam ahli hadits Syu'bah ibnul Hajjaj, sementara orang-orang berlarian mengikuti di belakangnya…

Al-Qa'nabi kagum dengan perbuatan manusia yang mengerumuni syaikh tersebut. Ia bertanya kepada salah seorang dari mereka, "Siapakah dia?"

Orang itu menjawab, "Imam Syu'bah ibnul Hajjaj."

Ia berkata dengan nada mengejek, "Siapa Syu'bah?!!"

Orang itu berkata, "Seorang ahli hadits,, seorang imam."

Ketika mendengar kata "muhaddits" (ahli hadits), ia pun mendatangi Syu'bah dan berkata –untuk berolok-olok-, "Hadditsni (Sampaikan kepadaku hadits)!!"

Syu'bah memandang kepadanya dan berkata, "Engkau bukan bagian dari ahli hadits, sampai aku harus menyampaikan hadits kepadamu…"

Al-Qa'nabi marah, dan menghunus belatinya… Ia berkata, "Engkau sampaikan kepadaku hadits, atau aku akan menikammu!!"

Syu'bah menoleh kepadanya dan berkata kepadanya, "Telah menceritakan kepada kami Manshur,, dari Rib'i,, dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : 'Jika engkau tidak malu, maka perbuatlah apa yang engkau suka!!'."

Ketika al-Qa'nabi mendengar hadits tersebut,, hadits itu bertemu dengan hati yang bersih,, dan ia ingat dengan segala pembangkangannya terhadap Rabb-nya selama bertahun-tahun…
Ia lemparkan belatinya dan kembali ke rumah. Ia kumpulkan semua minumannya dan ia tumpahkan ke tanah…

Ia kemudian meminta izin kepada ibunya untuk bepergian ke Madinah untuk menuntut ilmu, dan belajar di sisi Imam Malik bin Anas rahimahullahu… Hingga akhirnya ia menghafalkan ilmu dari Imam Malik dan menjadi salah seorang dari ulama-ulama besar ahli hadits…

Ya, sebab hidayahnya itu hanyalah sebuah kalimat yang terucapkan sepintas lalu,, akan tetapi, kalimat itu berjumpa dengan hati yang hidup...

Semoga Allah selalu menunjuki kita kepada hidayah-Nya dan menjaga kita diatasnya sampai ajal menjemput...

1 komentar:

kami menerima keritik dan saran yang membangun dari para pembaca...

 
Toggle Footer