Breaking News
Loading...
Sabtu, 12 April 2014

Engkau Bersama Siapa yang Kau Cintai

07.22
Sobat muslim, perhatikanlah kalimat berikut “Engkau bersama siapa yang enkau cintai”. Kata-kata ini keluar dari lisan manusia yang paling jujur lagi dibenarkan ucapan-nya, yaitu Nabi kita sallallhu ‘alaihi wasallam , sebagaiman yang diceritakan oleh sahabat yang mulia  anas bin malik.


Ia (Anas bin malik) radhiyallahu ‘anhu  bercerita, “pernah ada seorang laki-laki menemui Rasulullah sallallahu ‘alaahi wa sallam, lalu dia bertanya:


  يا رَسولَ اللهِ مَتَى السَّاعَة 

“Wahai Rasulullah kapan hari kiamat akan tiba?”

Nabi-pun  balik bertanya:

((وَمَا أَعددْتَ لِلسَّاعةِ ؟))

“Apa yang telah kamu siapkan untuk hari kiamat?”

Orang tersebut menjawab,

    ((حُبَّ اللهِ ورسولِه))

“(yang aku siapkan adalah) kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”

Maka beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    ((فإنَّكَ معَ منْ أَحْبَبْتَ))

 “Sesungguhnya kamu bersama siapa yang kamu cintai”



Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:

    ((فمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الْإسْلَامِ فرْحًا أشدَّ مِنْ قولِ النبيِّ- صلّى الله عَليهِ وَسَلّم- " فإنك مع مَنْ أَحببْتَ" وَقاَل : "فأنا أحِبُّ اللهَ ورسولَه وَأَبا بَكرٍ وَعُمَر فأرجُوأنْ أكوْنَ مَعَهُمْ وإنْ لَمْ أَعمَلْ بِأَعْمالِهمْ"))

“Kami tidak pernah gembira semenjak masuk islam melebihi kegembiraan kami disebabkan sabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam"  Sesungguhnya kamu bersama siapa yang kamu cintai", Anas berkata :" Aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka".[HR. Muslim no: 2639].



Tsabit (perawi hadits di atas) berkata :

    ((فكان أنَس إذا حدَّثَ بِهذا الحديثِ قالَ: "الَّلهُمَّ فإنَّا نُحِبُكَ وَنحِبُّ رَسُولَكَ"))

“Jika Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits ini, beliau senantiasa berdoa: “Wahai Allah, sesungguhnya kami mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu”. [HR. Ahmad: 13388].




Fawaid Bahasan:
  • Seseorang akan bersama siapa yang ia cintai.
  • Mencintai yang dimaksudkan di sini adalah cinta sesungguhnya (yang disertai dengan bukti-bukti nyata), bukan sekedar pengakuan belaka.
  • Besarnya kecintaan para sahabat terhadap Allah, Rasul-Nya, dan sesama mereka ( saudara seiman).
  • Katakanlah “Aku mencintai Allah, Rasl-Nya, para Sahabat, para Syuhada serta para Shalihin. Dan aku berharap Allah Ta’ala mengumpulkan aku kelak bersama mereka. Amien.


___________
Oleh: Abu Jinan

1 komentar:

kami menerima keritik dan saran yang membangun dari para pembaca...

 
Toggle Footer