Para nabi adalah manusia biasa, mereka makan dan minum sebagaimana manusia yang lainnya makan dan dan minum, mereka tidur sebagaimana manusa pada umumnya tidur, begitu pula para nabi meninggal sebagaimana halnya manusia meninggal.
Dan merupakan suatau yang lumrah tatkala seseorang meninggal dunia ia meninggalkan harta waris yang akan diwarisi oleh para ahli warisnya, begitupula halnya dengan para nabi mereka meninggalkan warisan namun warisan yang mereka tinggalkan tidak seperti warisan yang ditinggal manusia pada umumnya yaitu harta berupa uang, tanah, hewan ternak dan harta-hata berharga lainnya, adapun para nabi mereka mewariskan sesuatau yang jauh lebih bernilai daripada itu semua yaitu "Ilmu" yang barang siapa mendapatkannya maka sungguh ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak.
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, dikisahkan pula bahwa sahabat Abu Hurairah merasa heran melihat banyak orang di salah satu pasar di Madinah, yang begitu sibuk berbisnis. Lalu, Abu Hurairah bertanya kepada mereka , “Kalian di sini, tahukah kalian bahwa warisan Nabi sedang dibagikan di Masjid Nabawi?”
Mereka pun bergegas menuju masjid. dan abu hurairah berdiri sambil menunggu mereka kembali. Merasa tak ada pembagian warisan di sana, mereka dengan rasa kecewa kembali menemui Abu Hurairah. “Tak ada pembagian warisan di masjid,” sanggah mereka.
Jawab Abu Hurairah, “Apa kalian tidak melihat di sana ada orang-orang yang sedang shalat, membaca Alquran, dan belajar tentang hukum-hukum Allah? Itulah warisan Nabi.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah Al-mu'jam Al-awshat, no. 1429).
kami akan menyebutkan beberapa sisi lebih yang ada pada ilmu dibandingkan harta agar menjadi bahan renungan bagi kita dan sebagai motivasi kita agar lebih semangat mencari dan menggali ilmu yang ia merupakan warisan terbaik:
1- Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup seorang hamba
Karena dengan ilmu, seorang hamba akan mengetahui bagaimana seharusnya beribadah kepada Rabb-nya dan bagaimana cara bergaul dengan sesama hamba-Nya.
2- Ilmu adalah jalan menuju surga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ومَنْ سَلَكَ طَريقاً يَلتَمِسُ فِيه عِلماً ، سَهَّلَ الله لَهُ بِهِ طَريقاً إلى الجَنَّةِ
“Barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
3- Kebaikan seseorang dinilai dari pemahamannya terhadap ( ilmu) agamanya
Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits dari Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu , ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan membuatnya faham tentang agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4- Ilmu tidak akan membuat lelah pemiliknya dalam menjaganya, karena tempat ilmu adalah di dalam hati, sehingga hal itu tidak membutuhkan kotak khusus ataupun kunci khusus untuk menjaganya.
5- Ilmu itu abadi, sedangkan harta akan sirna.
Contohnya adalah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia termasuk sahabat yang faqir sehingga ia pernah terjatuh pingsan karena menahan lapar. Akan tetapi lihatlah wahai Saudaraku, bukankah Engkau melihat nama beliau banyak disebut-sebut hingga sekarang? Semua itu bukanlah disebabkan karena kekayaan beliau, akan tetapi semua itu karena ilmu beliau.
Wallahu' a'lam bisshawab...
Rabu, 04 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
kami menerima keritik dan saran yang membangun dari para pembaca...