إِنَّ الْعَالِمَ إِذَا لَمْ يَعْمَلْ بِعِلْمِهِ زَلَّتْ مَوْعِظَتُهُ عَنِ الْقُلُوبِ كَمَا يَزِلُّ الْقَطْرُ عَنِ الصَّفَا
Artinya:“Sesungguhnya seorang alim jika dia tidak mengamalkan ilmunya maka nasihat-nasihatnya tidak akan merasuk ke dalam hati-hati (orang yang mendengarnay), sebagaimana tetesan air tergelincir dari batu yang keras.”(riwayat imam Ahmad dalam Az-Zuhud dll.)
Atsar (perkataan salaf) di atas memberikan pelajaran penting kepada
kita bahwasanya orang berilmu yang ingin menasihati atau memperbaiki
orang lain, dia harus menasihati dan memperbaiki dirinya terlebih dahulu
sebelum orang lain. Jika tidak, maka nasihatnya tidak akan
merasuk ke dalam hati-hati orang lain, dan mereka tidak akan bisa
berubah.
Oleh karena itu, mengamalkan ilmu sangatlah penting untuk
keberhasilan dakwah seseorang, karena orang-orang yang didakwahi sangat
membutuhkan teladan yang baik untuk dirinya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan bagi para sahabat.
Gerak-gerik beliau selalu diperhatikan oleh para sahabat. Mereka pun
semangat untuk meniru apa yang dilakukan dan memakai apa yang dikenakan
oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik teladan. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ
يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)
Bahkan keteladanan beliau tidak hanya berlaku untuk para sahabat saja,
tetapi untuk seluruh manusia di dunia ini sampai akhir zaman. Beliau
adalah manusia yang paling sesuai perkataannya dengan perbuatannya.
Fawaid Bahasan:
- Hendaknya seorang da'i memulai dari dirinya sendiri sebelum beranjak kepada orang lain.
- Hendaknya ucapan dan nasehatnya dibuktikan oleh (gerak-gerik) kesehariannya, supaya orang-orang yang mendengarkan nasehatnya lebih merasa yakin sehingga akan membekas dan lebih berkenan di hati-hati mereka.
- Urutan secara umum dalam bermuamalah terhadap ilmu ialah: Menuntut ilmu tersebut, mengamalkannya, kemudian mendakwahkannya.
Wallahu a'lam bisshawab
_____________
Oleh: Abu Jinan
Fb: Haeruman Santri
(01 April 2014. M)
0 komentar:
Posting Komentar
kami menerima keritik dan saran yang membangun dari para pembaca...