Suatu ketika, baginda yang mulia_sollollohu alaihi wasallam_ pernah
membuat suatu perumpamaan tentang kehidupan dunia dengan berucap,
ما لي وللدنيا ؟ ما أنا في الدنيا إلا كركب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها
Apalah artinya
kekayaan dunia bagi diriku? Keberadaanku di dunia ini tak ubahnya bagaikan
musafir yang singgah dan berteduh dibawah pohon yang rindang.tak lama lagi ia
pasti segera meninggalkannya. [HR.at-tirmidzi: 2377]
Pohon yang rindang di tengah hamparan padang pasir tentu Nampak indah
dan menyenangkan.namun seindah apapun persinggahan tersebut,mustahil anda akan
berlama-lama di bawahnya. Anda pasti akan segera bangkit dan meneruskan
perjalanan agardapat iba di tempat tujuan.
Jika anada menyadari bahwa kehidupan dunia
yang nampak indah ini hanya sementara dan segera dilanjutkan dengan kehdupan
akhirat, pasti anda terdorong untuk mempersiapkan diri.betapa tidak,terperdaya
dengan indahnya dunia yang fana berarti penyesalan di akhir masa. Allah Ta’ala
berfirman yang artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” {QS.al-Qashosh :77}
Karena itulah wajar bila dahulu Rasulullah_sallallahu ‘alaihi wasallam_
senantiasa menganjurkan kita untuk banyak mengingat kematian. Karena dengan
mengingat kematian anda akan semakin dekat dengan Allah,dan setiap anda lupa
akan kematian maka anda akan semakin dekat dengan amabisi hidup dunia.
Rasulullah_sallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:
من ذكر
هاذم اللذات فإنه ما ذكره أحد في ضيق إلا وسعه ولا ذكره في سعة إلا ضيقها عليهاستكثروا
Perbanyaklah mengingat si pemutus kenikmatan (yaitu kematian). Tidaklah
ada seseorangpun yang mengingatnya ketika susah melainkan pasti akan merasa
lapang.dan tidaklah seorangpun yang mengingatnya di waktu lapang melainkan
pasti merasakan sempitnya kehidupan dunia.[HR.ibnu hibban dan al-baihaki]
Dengan memahami hal ini maka anda dapat
memahami sabda Nabi_sallallahu ‘alaihi wasallam_ berikut:
أحب البلاد إلى الله مساجدها , وأبغض البلاد إلى الله أسواقها
Tempat
yang paling Allah cintai adalah masjid,
sedangkan yang paling Allah benci adalah pasar.[HR.muslim: 671]
Imam
an-Nawawi_rahimahullah_ menjelaskan: “ hikmah dijadikannya masjid sebagai
tempat yang paling dicintai ialah karena masjid merupakan tempat unuk
menjalankan ketaatan kepada Allah dan dibangun iatas pondasi kektakwaan
kepada-Nya. Sedangkan pasar, biasanya menjadi tempat perakti-perakti penipuan,
riba, sumpah palsu, ingkar janji dan lalai dari mengingat Allah” (syarah shahih
muslim 5/171)
Faedah Bahasan:
- Mengutamakan kehidupan akhirat dibanding kehidupan dunia.
- Ambillah dari dunia ini secukupnya, jangan sampai berlebihan sehingga melalaikan anda dari akhirat yang begitu panjang.
- Akhirat adalah tujuan,sedangkan dunia,adalah wasilah peranta.
- perbanyaklah mengingat kematian.
- Banyak mengingat kematian menjadikan kita ingat tujuan kita dan sadar akan hakikat dunia ini.
- Sebaliknya, jarang mengingat kematian menjadikan kita lupa tujuan dan terperdaya dengan nkmat-nikmat dunia.
- Jadikanlah dunia anda sebagai penunjang untuk sampai kepada tujuan,yaitu surga.
_____________
Oleh: Abu Jinan
Fb: Haeruman Santri
menyentuh...makasih.
BalasHapus